Kota | Wilayah Pedesaan |
Pusat Perdagangan dan Jasa | Pusat Pertanian dan Peternakan |
Analisis detail “bagian-bagian kota” | Analisis komparasi antar “wilayah pedesaan” |
Analisis lingkup layanan kota | Analisis hubungan / interaksi antar wilayah |
Messo-mikro | Makro-messo |
Aspek pengelolaan / manajemen lebih terlihat menonjol | Aspek distribusi spasial lebih terlihat menonjol |
Karakter sekunder / tersier | Karakter primer |
Perbedaan paling menonjol adalah kegiatan penduduk yang juga menjadi fungsi utama. Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, di samping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa adalah mengolahalam untuk memperoleh bahan-bahan mentah, baik bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan asetengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera dikonsumsikan. Dalam hal distribusi hasil produksi ini pun terdapat perbedaan antara desa dan kota. Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia di pasaran sangat terbatas. Di kota tersedia berbagai macam barang yang jumlahnya pun melimpah. Bahkan tempat penjualannya pun beraneka ragam. Ada barang-barang yang dijajakan di kaki-lima, dijual di pasar biasa di mana pembeli dapat tawar-menawar dengan penjual atau dijual di supermarket dalam suasana yang nyaman dan harga yang pasti. Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terdapat di pedesaan, hal ini memerlukan tingkat teknologi yang lebih canggih. Dengan demikian memerlukan tenaga-tenaga yang memilki keahlian khusus untuk melayani kegiatana produksi ataupun memperlancar arus distribusinya.
Perbedaan kota dan wilayah pedesaan dari prioritas dalam analisis. Jika dalam perkotaan akan diprioritaskan untuk mengetahui fungsi layanan dari kota tersebut. Jenis fungsinya yang sekunder dan tersier. Mana yang lebih dominan dan seberapa besar jangkauannya. Ketika menganalisis fungsi ini juga akan diperhatikan managemen dari kota tersebut. Dan analisisnya juga akan terpaku untuk menganalisis perbagian kota – kota secara detail misal suatu kawasan dalam perkotaan yang memiliki ciri khas tertentu. Dan analisis yang dilakukan biasanya bersifat messo ke mikro. Sedangkan untuk wilayah pedesaan akan berlaku sebaliknya. Analisisnya akan lebih bersifat komparasi dan mencari pola umum atau keragaman dalam suatu wilayah pedesaan itu. Semisal wilyah pedesaan ini memiliki berbagai potensi sumber daya, maka akan dicari pola umumnya yaitu paling dominan potensi A. Dan dilihat juga perbandingannya dengan daerah sekitarnya secara potensi yang kemudian akan menjadi analisis interaksi antara wilayah pedesaan. Sifat analisis bersifat makro ke messo, memperhatikan distribusi spasialnya dan karakternya yang primer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar