Senin, 21 November 2011

Kota Kompak


Apa itu Kota Kompak?
Dalam Berbagai bahan dan literatur juga berbagai diskusi pola ruang dan bentuk kota yang berkelanjutan wacana tentang Kota Kompak atau Compact City sering menjadi pokok bahasan yang utama. Fokus pembahasan dan permasalahan saat ini bahwa bentuk suatu kota, kepadatan juga energi memiliki implikasi yang besar bagi masa depan umat manusia.
Banyak perdebatan yang menimbulkan pernyataan – pernyataan yang kuat mengenai Kota Kompak seperti misalnya kota kompak merupakan suatu bentuk kota yang dianggap paling berkelanjutan. Walaupun diiringi dengan perdebatan teoritis juga tantangan di lapangan namun saat ini penyataan tersebut masih eksis dan banyak dijadikan sebagai bahan saduran ataupun kutipan.
Tidak dipungkiri bahwa gagasan Kota Kompak didominasi oleh model dasar dari pembangunan yang padat dari banyak kota-kota bersejarah di Eropa. Maka tidak mengherankan jika para penganjur paling kuat bagi Kota Kompak adalah Komunitas Eropa (Commission of the European Communities, 1990).
Kemunculan dari Isu Kota kompak maupun kota yang berkelanjutan sendiri diakibatkan dari pertumbuhan kota saat ini yang cenderung sparwl dan merusak lingkungan. Apalagi melihat pertambahan jumlah penduduk yang sangat pesat. Dan juga sebuah kota dituntut untuk senantiasa menjaga pertumbuhan ekonominya agar terus hidup.


Sekarang ini kota kompak memang banyak dianjurkan dan dicoba di Eropa. Namun, dengan perkembangannya sekarang banyak juga diadopsi oleh kota – kota di belahan dunia yang lain.
Banyaknya pengajuran dan pengadopsian dari kota kompak sendiri juga merupakan bentuk persetujuan atas gagasannya yang memang digagas bukan hanya untuk menghemat energi dalam sebuah kota tapi juga untuk menjaga keberlangsungan manusia yang berada di dalamnya.
Dalam berbagai aspek kota kompak memang menjanjikan banyak hal yang sangat luar biasa pada kita seperti :
-          Penyediaan Fasilitas yang lebih ekonomis dan bermanfaat
-          Efisiensi Lahan
-          Pengurangan ketergantungan pada kendaraan seperti mobil dan sepeda motor
-          Penghematan Energi yang sangat besar
-          Mengurangi waktu yang dihabiskan hanya untuk perjalanan
-          Meningkatkan interaksi sosial dalam masyakarat
Namun, dari beberapa persetujuan pastilah menujukkan beberapa penolakan terhadapnya. Apalagi saat ini kota kompak masih dianggap sebuah Jargon ataupun slogan yang sedang berkembang yaitu sebagai model terbaik kota berkelanjutan. Saat ini Kota kompak juga dianggap memiliki definisi yang kurang jelas. Ketidakjelasan ini tergambar dari bagaimana implementasi dan bentuk nyata dari kota kompak yang belum dapat digambarkan. Seperti seberapa besar ukuran densitas dalam sebuah kota yang harus diterapkan?
Banyak pernyataan juga yang mengutarakan tentang kekurangan dan kelemahan dari konsep kota kompak yang akan terjadi pada masa depan kota kompak tersebut. Seperti :
-          Polusi Udara akibat kepadatan penduduk yang tinggi
-          Harga Lahan yang tinggi
-          Kondisi yang kelebihan kapasitas daya tampung
-          Penurunan kualitas kesehatan
-          Harga perumahan yang tidak terjangkau
-          Lemahnya kebijakan hukum
Namun, dari berbagai pendapat dan argumen tentang kota kompak banyak juga yang membahas dan memberikan gambaran mengenai kota kompak itu sendiri. Beberapa ahli telah menggambarkan bagaimana gambaran dari kota kompak.
Sumber : gehlarchitects.wordpress.com

Dan ada juga yang memberikan gambaran tentang indikator kepadatan atau kekompakan itu sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Elizabeth Burton dalam presentasinya pada tahun 2001 yang menjelaskan juga tentang indikator kepadatan atau kekompakan.
Indikator – indikator yang ada didalamnya seperti perubahan kepadatan, jumlah migrasi,jumlah orang dan rumah tangga dalam setiap hektarnya dan sebagainya. Indikator ini digunakan untuk menentukan seberapa kepada pada sebuah wilayah atau kawasan.
Kota kompak sendiri sebenarnya dicirikan oleh beberapa hal yang sering menjadi kata kunci. Antara lain :
-          Kepadatan
-          Tata Guna Campuran
-          Konsentrasi aktifitas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar