Minggu, 27 November 2011

Efek Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal pada Pertumbuhan Tenaga Kerja Di Daerah Pedesaan di Wilayah Atlantik Tengah

Link Jurnal

(Ringkasan dari Jurnal The Effect of Local Economic Development Policy on Employment Growth in Rurral Counties in the Mid-Atlantic Region)


Latar Belakang
Banyak Praktisi dari Pengembangan Ekonomi Lokal berusaha mencari cara – dan strategi yang tepat untuk memperoleh peningkatan jumlah tenaga kerja yang besar. Bahkan banyak juga berbagai usaha yang dilakukan oleh Pemerintah lokal untuk melakukannya antara lain penurunan bunga pinjaman, pelatihan tenaga kerja, dan lainnya. Mengapa banyak yang mengusahakan peningkatan jumlag tenaga kerja, padahal banyak aspek yang menjadi hal penting selain tenaga kerja.
Salah satu pengukuran yang dipakai oleh berbagai praktisi ekonomi dan pemerintah dalam kesuksesan ekonominya adalah peningkatan atau penurunan keseluruhan tenaga kerja  pada daerah tersebut dalam hal ini semisal Kabupaten. Dengan kata lain, tujuan dari pengembangan ekonomi lokal adalah memperluas ekonomi lokal dengan program – program pengembangan yang menghasilkan pertambahan kesempatan kerja untuk tenaga kerja yang ada,
Meskipun wilayah non-metro dalam hal ini daerah pedesaan pada tahun 1990an mengalami swasembada ekonomi, namun tidka semuanya mengalami hal yang sama. Secara khusus, daerah pedesaan tidak mencapau atau memperoleh daya tarik yang sama dalam hal kemakmuran maupun swasembada dengan daerah perkotaan. Masih muncul perbedaan diantara keduanya yang disebabkan karena perbedaan kepadatan penduduk dan basis ekonomi yang berujung pada ketidakuntungan untuk daerah pedesaan.
Kasus yang diambil pada Jurnal ini adalah di daerah Delaware, Maryland, Pennsylvania, Virginia dan West Virnigia di Wilayah Atlantik Tengah Amerika Serikat. Dan akan berfokus pada kebijakan pemerintah lokal pada pengembangan ekonomi terutama pada pertumbuhan tenaga kerja. Ketertarikan untuk membuat jurnal ini karena beberapa riset menunjukkan hubungan yang positif tapi beberapa yang lain menunjukkan sedikitnya hubungan bahkan adayang menghasilkan tidak adanya hubungan.

Metode Penelitian
Sasaran dari jurnal ini adalah  meneliti efek aktivitas pengembangan ekonomi lokal di daerah bukan metro di Delaware, Maryland, Pennsylvania, Virginia dan West Virnigia di Wilayah Atlantik Tengah Amerika Serikat pada pertumbuhan tenaga kerja lokal. Hubungan tersebut akan dievaluasi dengan membandingkan campuran sarana pengembangan yang digunakan dalam studi kewilayahan. Dan yang kedua, efek  aktifitas pengembangan ekonomi lokal pada tenaga kerja akan dideterminasikan mekai Analisis Regresi OLS dengan memakai faktor lokasi kalasik  yang berkonsep pada lokasi perusahaan dan pertumbuhan.
Teori yang dipakai adalah Faktor penentuan Lokasi dan Teoti Siklus Kehidupan Produk “The product life cycle Theory”. Teori Lokasi biasanya berkaitan dengan konsep kerangka kerja dari faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan asumsi Perusahan mencari keuntungan semaksimal mungkin saat memilih lokasi perusahaan. Sedangkan Sikus kehidupan Produk akan berkaitan dengan tahapan dalam proses produksi dan bagaimana hubungannya dengan pertumubhan daerah pedesaan.
Survey juga dilakukan untuk mengukur tingkat dan kekuatan aktifitas pengembangan ekonomi lokal di wilayah studi. Survey ini juga diperbolehkan untuk mencari responden yang tepat untuk kepentingan survey atau dalam artinya survey berupa Purpossive survey. Pertanyaan survey berisikan tentang berbagai aktifitas yang dilaukan wilayah pada dekade terakhir dan tren saat ini. Ini berfungsi melihat efek dari aktifitas pada pola tenaga kerja saat ini. Strategi survey ini diambil dari karangan Dillman pada tahun 2000 dan survey ini bernama Strategi untuk Pertumbuhan Ekonomi.
Kevalidan data survey bergantung pada respon dari responden. Jika tinggi maka akan semakin valid, jika rendah maka menjadi semakin kurang valid. Sedangkan untuk Data Sekunder diperoleh dari Biro Sensus, Biro Tenaga Kerja dan Statistik juga Sistem Informasi Ekonomi Regional yang didapat dari Biro Analaisis Ekonomi. Data uyang lain juga diperoleh dari pencarian dari internet.

Pembahasan
            34 persen dari respon merupakan praktisi pengembangan ekonomi lokal di daerah. Hasil menunjukkan bahwa untuk indikasi keaktifan pemerintah pada kegiatan Pengembangan ekonomi pada tahun 1990 sampai 2000, 80% menyatakan pemerintah pemerintah daerah sangat aktif dan aktif;, 68% mengatakan pemenrintah Negara bagian sangat aktif dan aktif dan pemerintah federal memperoleh nilai 41%.
            Hasil yang kedua berkaitan dengan indikasi Kegiatan pengembangan ekonomi lokal yang penting. 51 % menyatakan  Bisnis yang ada dan usaha mempertahankan merupakan kegiatan yang penting, 83% menyatakan tingkat pengabdian dan usaha pada pengembangan ekonomi lokal yang penting. Jika perhubungan denga pelatihan tenaga kerja, 22% menyatakan rogram pelatihan angkatan kerja penting dan 53% menyatakan program yang lebih spesifik lebih penting.
            Jika responden ditanya tentang insentif sebagai sarana untuk menarik dan mengembangkan perusahaan yang ada juga baru. Maka jika direntangkan pada dua periode daerah yang menawarkan insentif dari 2 periode semakin bertambah. Sedangkan keguanaan dari Program pelatihan tenaga kerja dari dua rentang waktu naik dari 48% ke 66%.
            Dependent variable yang dipakai dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi lokal yang diperoleh dari data – data sekunder. Sedangkan untuk variabel independen dideskripsikan pada dua kategori yaitu Faktor lokasi klasik dan variabel yang tercipta dari survey yang digunakan untuk memperoleh efek kegiatan pengembangan ekonomi lokal.
            Faktor Lokasi Klasik ada diantaranya sebagai berikut :
  • Kualitas pekerja
  • Gaji Pekerja
  • Ketersediaan Pekerja
  • Aglomerasi Ekonomi
Faktor yang lain yaitu efek lokasi wilayah pedesaan dan metro, highwaym dan airport. Dan beberapa variabel yang dimasukkan guna mengukur efek pengembangan ekonomi lokal diantaranya :
a. Economic development importance (EDIMPORT) --> mengindikasikan pentingnya strategi pengembangan
b.      Insentif -->  untuk mengukur manfaat insentif pajak (TAX) dan pelatihan tenaga kerja (TRAIN)
c.  Struktur Pengembangan Ekonomi Lokal --> indikasi apakah daerah memiliki ahli pengembangan ekonomi (DEVPRO) dan memiliki website tidak (WEBSITE)
d.  Gain in Economic Development Importance --> perubahan dari kepentingan total pada kegiatan pengembangan ekonomi lokal (PROGAIN)

Hasil dari survey sebagai berikut :

Kesimpulan
            Hasil survey ini menunjukkan pada faktor lokasi klasik memiliki keterkaitan sangat erat dengan pertumbuhan tenaga kerja. Hasil dari Analisis regresi OLS menunjukkan bahwa ini merupakan variabel yang menjelaskan pertumbuhan tenaga kerja dan memiliki hubungan yang terbalik.
            Hasil survey juga menunjukkan bahkan kegiatan pengembangan ekonomi lokal, strategi dan berbagai sarana digunakan di tingkat pemerintah daerah . Dan respoden mempercayai bahwa pemerintah daerah sangat aktif pada kegiatan ini.
            Dari beberapa hasil variabel independen yang dicipatakan saat survey hanya PROGAIN yang memiliki kekuatan dan hubungan posotif dengan perolehan tenaga kerja. Berdasarkan hasil regresi,  banyak variabel yang diciptakan untuk mengukur pengembangan ekonomi lokal tidak dapat menjelaskan pertumbuhan tenaga kerja sehingga insentif dan sarana yang digunakan harus dievaluasi secara hati – hati. Dan Ahli pengembangan ekonomi lokal harus mengindentifikasi sarana dan strategi yang mempengaruhi bisnis di daerah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar